Perang Lawan Inflasi, Maluku Tabur 100 Ribu Bibit Cabai Sekaligus
- calendar_month Kam, 14 Agu 2025
- visibility 120
- comment 0 komentar

AMBON-DM : Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Gerakan Tanam Cabai Serempak bersama 11 kabupaten/kota, dengan target menanam 100 ribu anakan cabai di lahan seluas 1,5 hektare.
Kegiatan ini dipusatkan di Dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, dan dipimpin langsung oleh Gubernur Hendrik Lewerissa, terhubung daring ke seluruh daerah di Maluku. Rabu,13 Agustus 2025.
Langkah ini diambil untuk menekan inflasi pangan dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Maluku per Juli 2025 mencapai 2,91 persen (year to date), dengan cabai merah dan cabai rawit sebagai penyumbang utama.
“Cabai menjadi salah satu komoditas penggerak inflasi. Dengan menambah luas tanam, kita dorong produksi dan kurangi ketergantungan pasokan dari luar,” tegas Lewerissa dalam sambutan.
Ia juga mengajak seluruh kepala daerah menguatkan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Sapta Cita Pemprov Maluku.
Kolaborasi Digital Farming
Gerakan ini tidak hanya mengandalkan pola tanam tradisional, tetapi juga mengintegrasikan teknologi Digital Farmingyang dikembangkan Dinas Pertanian Maluku bersama Bank Indonesia (BI) Maluku dan kelompok tani.
Teknologi ini memungkinkan petani memantau kelembapan tanah, kebutuhan pupuk, dan perkembangan tanaman secara real-time.
Kepala Perwakilan BI Maluku, Muhamad Latief, menekankan pentingnya gerakan ini untuk mengubah mentalitas masyarakat.
“Cabai merah sudah lima kali dan cabai rawit tiga kali menyumbang inflasi setahun terakhir. Kita harus beralih dari konsumen menjadi produsen,” ujarnya.
Sejak tiga tahun terakhir, BI Maluku membina enam kelompok tani dengan teknologi Digital Farming, yang terbukti meningkatkan produktivitas.
Dukungan Lintas Sektor
Kepala Dinas Pertanian Maluku, Ilham Tauda, menyebutkan bahwa kegiatan ini melibatkan 1.350 peserta dari OPD, penyuluh, kelompok tani, dan masyarakat umum. Dukungan yang dibagikan antara lain: 1 unit perangkat Digital Farmingbantuan BI Maluku untuk petani binaan. 22 ribu anakan cabai dan sarana produksi untuk petani binaan Dinas Pertanian. 5.500 anakan cabai untuk Gerakan Sekolah Menanam di 11 SMA. 5.000 anakan cabai untuk kelompok binaan TP-PKK Maluku. 38 ribu anakan cabai untuk petani dan masyarakat umum.
Telekonferensi kegiatan dipimpin Asisten II Kasrul Selang, memastikan pelaksanaan serentak di seluruh kabupaten/kota.
Dari Seremoni ke Produksi Nyata
Usai penanaman, Gubernur bersama Ketua TP-PKK Maluku Maya Baby Rampen, Kepala BI Maluku, dan rombongan meninjau Smart Farming kelompok tani Telaga Beni, serta kebun percontohan jagung milik TP-PKK.
Gubernur menegaskan bahwa gerakan ini harus berlanjut hingga panen, dengan fokus pada pertumbuhan bibit, kelancaran distribusi, dan harga terjangkau.
“Dengan teknologi, kerja sama, dan kesadaran masyarakat, Maluku bisa mandiri cabai dan menjaga daya beli rakyat,” pungkasnya.(*)
Editor : Abd Karim

Saat ini belum ada komentar